MEREKA YANG TIDAK PERNAH
MENYERAH
NANCY MATTHEWS EDISON
suatu hari, seorang bocah berusia
4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik
kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu,
sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah." sang ibu
terhenyak membaca surat
ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, "anak saya Tommy, bukan
anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."
Tommy bertumbuh menjadi Thomas
Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar
3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang
untuk terus maju. tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila
kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling
berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan
1.093 paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah
tuli yang bodoh sampai- sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa
menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! ya, Nancy Edison, ibu dari
Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah
terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk
menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison
dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya
berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun
ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti...
JO ANNE KATHLEEN
ROWLING
sejak kecil, Rowling memang sudah
memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah
cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu-malu menunjukan
karyanya kepada teman- teman dan orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara
hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian
melambungkan namanya di dunia. akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling
seperti tak henti disera masalah. keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia
masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari
pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter
yang pertama. ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba
sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan
kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang
berada dalam sebuah kereta api. tahun 1995, dengan susah payah, karena tak
memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya
itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual. naskah yang
akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung
diterima dan meledak di pasaran. berbagai penolakan dari pihak penerbit harus
ia alami terlebih dahulu. diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah
dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling. pandangan meremehkan penulis
wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan
menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling.
memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis
cerita anak favoritnya CS Lewis. akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. semua itu
tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar
biasa. tak ada kesukdedan yang dibayar dengan harga murah.
STEVE JOBS
tahun 1976, bersama rekannya
Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple
Computer.Co di garasi milik keluarganya. dengan susah payah mengumpulkan modal
yang diperoleh dengan menjual barang" mereka yang paling berharga, usaha
itu pun dimulai. komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak
50 unit kepada sebuah toko lokal. dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup
berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari Pepsi
Cola untuk memimpin perusahaan itu. sampai sejauh itu, Apple Computer menuai
kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam industri komputer terlebih
dengan diluncurkannya Macintosh. namun, pada tahun 1985, setelah konflik dengan
Sculley, perusahaan memutuskan memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs
sendiri.
setelah menjual sahamnya, Jobs
yang mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan bersepeda
dan berpergian ke Eropa. namun, tak lama setelah itu, pemecatan tersebut
rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya. ia pun memulai usaha baru
yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya
sangat maju dalam hal teknologinya ternyata tidak membawa hasil yang baik
secara komersil. akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat
tangan dinginnya. melalui Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film
animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya Toy Story dan
selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles. sepeninggal Jobs dan semakin
kuatnya dominasi IBM dan micr*soft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris
terpuruk. maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi
pimpinan sementara. Dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di NeXT, kali
ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS
X, IMac dan salah satu yang fenomenal yaitu iPod. kisah sukses Steve Jobs
mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. penolakan dan
kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua
itu membuat kita berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar